Senin, 21 Desember 2015

REVIEW : HAVE I TOLD YOU LATELY THAT I LOVE YOU (CERITA DARI KASKUS)

1



Setiap kali kalau disuruh ngisi biodata di apapun itu, kalau ada pertanyaan tentang hobi, pasti aku tulis “membaca”. Dari dulu aku memang suka yang namanya baca. Entah itu dalam bentuk buku ataupun alat elektronik lainnya. Berbagai jenis cerita dan genre pun sudah pernah aku cicipi semua. Entah itu bacaan berbentuk novel, komik, kumpulan cerita pendek, ataupun bacaan digital seperti fanficiton, wattpad, dan segala macam ebook lainnya.

Nah suatu hari, ketika aku lagi asik ngekepoin blognya kak Dev di mengakubackpacker, aku menemukan link yang beda dari biasanya.

Biasanya blog kak Dev itu isinya kalau nggak tentang riddle, creepypasta, urban legend, ya tentang review tempat-tempat bersejarah dar berbagai belahan dunia. Tapi yang kutemukan saat itu aneh. Seorang Kak Dev mereview cerita yang bergenre romance yang katanya itu adalah cerita yang paling menguras air mata. Karena aku termasuk jenis orang yang gampang banget penasaran dengan sesuatu, jadi aku putuskan untuk meng-klik link yang udah disediain kak Dev. Dan akhirnya masuklah aku di salah satu thread di kaskus. 

Ternyata cerita yang diberi judul HAVE I TOLD YOU LATELY THAT I LOVE YOU ini punya 80 chapter alias puanjang banget. Pas aku cek juga ternyata cerita ini dibuat tahun 2013 dan udah dishare ribuan kali. Astaga, it must be a great story karena kok sampek segitu banyaknya orang yang baca. Karena aku males untuk mengklik setiap link kalau nanti mau baca chapter selanjutnya, akhirnya kuputuskan untuk mendownload ebooknya (udah disediain kak Dev juga di blognya). 

Di chapter-chapter awal aku baca, aku agak terganggu dengan gaya bahasa penulisnya karena ini pake bahasa yang elo/gw gitu, padahal aku terbiasa banget baca pake bahasa yang formal yang biasanya ada di novel-novel terjemahan. Tapi it’s okay lah karena isi ceritanya cukup menarik tentang cerita cinta anak sekolah.

Aku mau cerita dikit tapi gak sampe spoiler ya. Ini  menceritakan tentang kehidupan cinta seorang yang bernama Nanda (cowok), yang naksir sama seorang cewek paling cantik di sekolah yang bernama Lisa. Nanda juga punya  sahabat yang klop banget namanya Ari. Nah, Nanda di sini adalah tipe cowok yang menurutku agak kurang jantan karena selama 2 tahun dia nggak berani ngomong langsung kalau dia suka (banget) sama Lisa. Beraninya cuma nunggu di gerbang setiap pagi sebelum bel sekolah, dia nunggu Lisa dateng dan say hai atau sekedar ucapan selamat pagi. Dan di saat sekolahnya kedatangan murid baru, seorang cewek yang bernama Putri, semuanya pun berubah.

Awalnya aku berekspektasi tinggi banget sama cerita ini karena udah diobor-oborin sama review nya Kak Dev dari awal. Pas baca chapter awal sampe 2/3 cerita, aku ngerasa biasa aja. Nggak ada yang spesial karena isinya kayak cerita-cerita yang udah pernah aku baca sebelumnya. Aku nunggu-nunggu bagian mana sih yang bikin banyak orang nangis sesenggukan. Aku inget kak Dev pernah bilang alangkah indah kalau cerita ini berakhir di chapter 70. Nah ketika aku baca nyampek chapter 70, nothing’s happen. Kisah hidup dan cinta Nanda yang penuh rintangan berakhir manis. Bahagia. Dan aku semakin penasaran, apa yang terjadi di 10 chapter terakhir?

Akupun langsung lanjut baca. Dan benar kata kak Dev (lagi), aku nyesel banget ngelanjutin baca. Aku juga berharap cerita ini juga berhenti sampe chapter 70 aja. Tapi ternyata enggak. Di 10 chapter terakhir ini, ada sebuah plot twist tak terduga. Walaupun di awal aku udah coba nebak-nebak, tetep aja air mata nggak berhenti ngalir pas aku baca di setiap halamannnya. Aku nangis guling-guling (?) pokoknya parah banget sampek susah nafas. Aku pernah nangis parah kayak gini (selain pas putus sama pacar, ehem), gara-gara abis nonton film Hachiko yang menurutku itu film tersedih sepanjang masa karena aku sampek takut mati gara-gara nggak bisa nafas sama sekali (karena idung penuh banget sama ingus, yeks!). Selain itu aku juga pernah nangis parah pas baca Fanfiction yang judulnya Baby’s Breath. Itu bukan cerita romance tapi feelnya bisa sampek nancep di hati.

Nah kembali ke cerita. Setelah aku baca sampek akhir, aku tetep nggak berhenti nangis (tentunya dengan sisa ingus di hidung). Aku nggak nyangka cerita berakhir seperti ini dan aku juga nggak bisa ngebayangin kalau aku di posisi si penulis (oiya btw, ini berdasarkan kisah nyata lho). Bagi kalian yang pengen baca cerita ini, kalian bisa buka link di bawah.



Atau bisa download ebooknya di sini.



Dan hal yang bisa kuambil setelah baca cerita ini yaitu,


Terkadang Tuhan mempunyai cara-Nya sendiri agar kita tak mencintai sesuatu secara berlebihan seperti kita mencintai-Nya, dan Tuhan juga pasti punya cara tersendiri untuk mengingatkan kita agar selalu mengingat-Nya, kembali pada-Nya.



NB : Buat Kak Dev yang udah rekomen cerita ini, terima kasih banget. Maap kalau aku sering jadi silentreader, walaupun komen jugak selalu pake anonymous. Hehe.

1 komentar: