Mengenang lagi, lagi mengenang. Mumpung masih pengangguran,
daripada melakukan kegiatan yang gak jelas, mending kita putar lagi apa yang
kita alamin sepanjang tahun 2015 ini. Iya nggak sob?
Tahun 2015-ku ini, aku disambut dengan perasaan susah move on dari kegiatan PPL yang diadakan selama 3
bulan dari akhir bulan September sampai Desember 2014 (Selengkapnya baca disini). Bahkan saat Januari yang seenaknya menerobos masuk tanpa permisi, aku masih belum bisa menghilangkan euphoria
yang selalu aku rasakan. Memang susah bila kita sudah terbiasa dengan sesuatu
dan tiba-tiba sesuatu itu terpaksa harus berhenti. Dan hilang. Yang
tertinggal dari mereka hanyalah kenangan.
Bulan Januaripun juga dengan bermurah hati memberikanku kejutan
lainnya. Aku tak pernah membayangkan jika bulan Januari yang dianggap sebagian
bahkan hampir semua orang adalah bulan yang selalu identik dengan ‘mengawali
sesuatu’, misalnya seperti harapan. Aku memang tak beruntung karena justru
kebalikannya. Bulan Januari merupakan sebuah akhir bagiku. Akhir dari sesuatu
yang berusaha aku genggam, aku harapkan akan selalu bersamaku di masa depan,
akhirnya hilang. Aku memang merasa tak berhak menahannya pergi ataupun meminta
kembali. Hahaha. Memangnya aku siapa? Who am i? (I AM SPIDERMAN.....?)
Ketika motivasi terbesarku hilang, aku merasa semua yang
kulakukan juga ikut berhenti. Skripsi yang seharusnya aku kerjakan dengan
serius, dengan sunguh-sungguh seperti perang sungguhan, aku tak punya cukup
amunisi untuk melawan itu semua. Aku butuh waktu untuk mempersiapkan diriku
sendiri, bukan bergantung pada semangat yang diberikan dari pihak ke-sekian
sekian seperti biasanya.Yah, aku harus terbiasa!
Terlepas dari
pembagian dosen pembimbing yang cukup membuatku electrick shock! (aku dapat dosen pembimbing yang kuanggap selama
ini cukup horor sekali sumpah mati deh), aku cukup menikmatinya karena bahan
yang aku teliti lumayan tidak terlalu sulit. Hanya butuh ketelitian dan
ketelatenan (juga kesabaran), skripsikupun akhirnya selesai. Aku siap untuk
ujian skripsi ya Allah...
Ketika ujian, selain materi yang harus sudah kuhafal di luar
kepala, restu dari kedua orang tualah yang paling utama. Selama aku memiliki
hal-hal itu, aku sudah merasa cukup. Semangat dari teman-teman terdekat? Haha,
mereka cukup sibuk mengurusi ujian mereka masing-masing sampai tak ada yang sadar
kalau aku ujian di hari pertama sementara mereka (hampir sekelas) dapat jadwal
ujian pada hari ke-3 dan seterusnya. Kalau dapat bunga? Ya mending aku dikasih
jajan aja atau kopi biar nggak galau. Ya kan ya? (bilang aja gak ada yang
ngasih bunga -_-). Alhamdulillah, meskipun itu tadi, berkat doa orangtua +
semangat dari seorang sahabat tercinta ujianku skripsi sukses.
Setelah ujian, yudisium, lalu wisuda. Nah yang paling
was-was ini ketika mereka yang punya ‘ehem-kekasih-ehem’ ikut hadir di acara wisuda
sambil bawa bunga blablabla, dan di sinilah aku termasuk salah satu sasaran yang diolok dan dikatain ‘Kamu wisuda
apa ambil rapor? Kok yang dateng cuma ortu?’ (Andang kampret!). Tapi nggak
ngaruh juga buatku yang penting lulus amin. Hehe. *ketawamiris*
Yudisium ^^ (where are the boys? *cry*) |
![]() |
Ini bukan ambil rapor lho ya... |
Di akhir tahun 2015 tepatnya di bulan November, aku mendapatkan
kejutan tak terduga dari adeknya Choi Siwon (baca di sini). Berkat dia &
apa yang dia kasih, aku merasa ternyata aku tak pernah sendirian.
![]() |
Muuuuuuuuuah :* |
Lebih tepatnya, kalau aku rangkum setiap
kejadian di tahun 2015 ini lebih condong ke arah perpisahan. Seperti gagal move
on dari PPL, separuh jiwa yang hilang, dan perpisahan dengan teman-teman di kampus
yang ditandai dengan wisuda. Di penghujung tahun 2015 ini, aku yang masih
pengangguran, dan ‘j-o-m-b-l-o’, berharap agar di tahun 2016 nanti aku menjadi
pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Tentunya bisa membahagiakan ortu yang
pertama, keluarga, dan tak kalah penting yaitu membahagiakan diri sendiri.
Amin...
Selamat tinggal 2015, terimakasih.
Dan selamat datang, 2016.
0 komentar:
Posting Komentar