Ini adalah FF pertamaku di ajang per-ff-an. Oiya, FF ini juga pernah aku post di akun fb udah lama banget kira-kira pas tanggal 2 September 2012. Jadul banget kan ya? Ini juga asli sama kayak yang di fb gak kuedit sama sekali karena aku biar tau gaya nulisku dulu kayak apa n perubahannya apa aja kalau dibandingin sama gaya tulisanku yang sekarang. So, silahkan menikmati aja ya hasil ke-alayanku yang mungkin akan membuat kalian semua agak merasa ternistakan juga karena gaya bahasa yang amburadul. ^^
Cekidot~~~~~~
Cast : Kim Kibum (Key), Kim Jonghyun, Lee Jinki (cameo)
Genre : Shounen-ai, angst
Note : Abal-abal. Awalnya gak niat sama sekali buat bikin nih ff. Tapi
gara2 galau berkepanjangan, nih ff jadi ajang curhat. Kkkkkkk~ . Maaf
kalo bahasanya amburadul & gak jelas ke mana2. #amatiran
Happy Reading^^
“Aku ada di Daegu sekarang.”
“Jinjja?” Aku melompat kegirangan mendengar suara di seberang dari telepon genggam milikku.
“Iya, dan aku janji aku akan berkunjung ke rumahmu nanti.”
‘Asiiiiik’
gumamku dalam hati. Itu berarti sebentar lagi aku akan bertemu
dengannya. Melihat wajah tampannya, kepalanya yang besar seperti dino,
garis rahangnya yang tegas dan sempurna, mata bulat seperti puupy,
rambut brunetnya, hhhmmmmm aku rindu semuanya tentang dia.
“Key?”
“Ne?”
“Bagaimana? Bolehkah aku berkunjung ke rumahmu?”
“Oh…hhmmmmm…tentu boleh Jjong.” Ya ampun, kenapa aku jadi gugup sih? “Hmmm tapi Jjong, berapa lama kau akan di sini?”
“Sekitar dua hari.”
Deg!
Kenapa secepat itu? Tidak bisakah lebih lama lagi? Seminggu? Atau bahkan sebulan?
“Key? Kenapa kau diam saja?”
“Oh,,mianhae Jjong.” Aku tersadar dari lamunanku. “Kenapa secepat itu kau di sini? Ku kira kau akan lama…” suaraku melemah.
“Anu….Key…Aku hanya menjemput nunnaku dan berkunjung ke rumah haraboji. Kenapa Key?”
Kenapa?
Kau Tanya ‘Kenapa’? Sudah jelas kan. Aku rindu padamu Jjong. Sudah
hampir setahun lebih kita tidak bertemu. Hahh!! Percuma aku aku
menghitung hari dan mencorat coret kalenderku menandai berapa hari lagi
aku bertemu denganmu, tapi ketika tiba saatnya, kau malah seolah-olah
tak mau bertemu denganku. Apa kau tak merindukanku Jjong?
“Key? Kenapa kau diam saja? Kau melamun? Apa kau sakit?” suara di seberang itu terdengar memanggil namaku berkali-kali.
“Oh aniyo Jjong. Aku hanya sedang sibuk membersihkan rumah saat ini.” kataku berbohong.
“Oh ya sudah. Nanti kalau aku akan ke rumahmu, akan kuhubungi lagi nanti.”
“Hmm arraseo..”
Tutt..
Kudengar dia mematikan ponselnya. Huft… Aku menghela nafas. O iya
sebelumnya perkenalkan, namaku Kim Kibum, atau biasa dipanggil Key. Dan
namja yang sedang berbicara di telepon denganku tadi adalah Kim
Jonghyun, ‘mantan kekasihku’. Benar, sampai sekarang aku masih sangat
sangat mencintainya. Aku sendiri juga masih bingung kenapa kami berpisah
saat itu. Tapi dia pernah memintaku untuk menunggunya. Dan inilah aku
sekarang, Kim Kibum yang sedang menunggu seorang Kim Jonghyun dan
berharap untuk menjadi kekasihnya lagi. Kekekeke^^
#Flashback on#
“Aku harus ke Seoul Bummie.”
“Kau bercanda kan Jjong?”
“Tidak, aku serius. Eommaku menyuruhku kuliah di sana dan tinggal bersama mereka.”
“Tapi…bagaimana denganku Jjong? Apa kita harus berpisah?”
“Kau kan sudah diterima di Daegu University, jadi kau tetaplah kuliah di sini dan tetap tinggal bersama eommamu.”
Dia mengusap rambutku pelan. “Kita tidak akan berpisah, aku akan sering menjengukmu saat liburan nanti.”
“Tapi Jjong, kita tidak bisa bertemu setiap hari lagi..” ucapku sambil sesenggukan yang menahan tangis.
“Ssssttt….” Jjong menempelkan telunjuk tangan kanannya ke bibirku.
Hangat.
Aku
langsung terdiam. Air mataku menetes perlahan mengenai punggung
tangannya yang masih menempelkan telunjuknya di bibirku. Tak bisa
kubayangkan apa jadinya nanti aku menjalani hari-hariku tanpa Jonghyun.
Aku sudah terlalu mencintainya.
“Jjong……” dia memelukku. Erat
sekali sampai aku merasa sesak. Kurasakan bahunya bergetar. Aku fikir
dia menangis. Tak lama setelah itu, bajuku di bagian belakang terasa
basah. Dan benar. Jjong ikut menangis sekarang. Jjong………..
Tiba-tiba
‘cup’ . Dia mencium keningku lama. Seolah-olah ia akan meninggalkan
separuh jiwanya di sana.
“Aku akan merindukanmu Bummie. Aku janji, aku
akan menghubungimu setiap hari, aku akan sms setiap waktu, kalau perlu
kita webcam setiap malam. Otte?”
“Hmmm Jjong, kau terlalu berlebihan. Yang penting setiap hari kau harus memberi kabar walaupun cuma sekali dalam sehari.”
“Arraseo my princess” Jjong mengucapkannya sambil hormat seperti hormat seorang pangeran kepada putrinya. Kkkkkkkk~
1 bulan berlalu..
Aku
dan Jjong sibuk kuliah masing-masing. Tapi dia tetap memenuhi janjinya
menghubungiku setiap hari walaupun kadang cuma sekali. Ah Jjong, baru
sebulan, aku sudah sangat merindukanmu.
2 bulan..
3 bulan…
6 bulan berlalu…
Jjong
berubah. Dia jarang menghubungiku lagi saat ini. Bahkan hanya seminggu
sekali. Berulang kali aku mengiriminya pesan, tapi jarang ia balas. Apa
terlalu sibuk kah kuliah di sana? Atau jangan-jangan…………….
‘Kimi dakeni kiss kiss kiss donna toki mo
Boku ga zutto kimi no soba ni iru yo’
Kulihat ponselku berdering menampilkan nama ‘Jinki hyung’ berkedip-kedip. Ada apa dia menghubungiku malam-malam seperti ini?
“Yeoboseyyo?”
“Yeoboseyyo Jinki hyung. Ada apa malam-malam begini telepon?”
“Anu Key, cepat buka internet sekarang.”
“Ada apa hyung? Kok sepertinya penting sekali.”
“Cepat buka twitternya Jonghyun. Sekarang!”
“Memang ada apa hyung? Jonghyun kenapa?”
“Lihatlah sendiri Key, aku tak tega menceritakannya padamu. Ya sudah aku tutup ya.” Tutt!
Ya!
Kenapa jinki hyung seenaknya sendiri menutup telepon? Memang ada apa
sih? Ahhh perasaanku tak enak. Akhirnya kubuka laptopku, aku login
twitter milikku. Jujur, aku jarang sekali membuka twitter karena
Jonghyun tak pernah menggunakan twitternya untuk menghubungiku.
Setelah
terbuka, aku langsung mengetik di kolom search ‘@realjonghyun90’ , dan
tada……muncul namanya. Tapi tunggu…Apa ini? Ku klik sekali lagi
profilnya. Di timeline teratas, Jjong mengupload foto berdua dengan
seorang yeoja. Tapi rasanya aku pernah melihat yeoja ini. Hhhmmmmm….aku
berfikir keras. Ah kenapa aku tak baca coment di bawahnya ya? Ahh pabo!
Aku memukul-mukul kepalaku sendiri.
Kugeser ke bawah ke kolom coment,
‘@flamecharisma : Yeppeo... Nuguya? Yeojachingumu kah Jonghyun?’
‘@realjonghyun90 : Dia Shin Sekyung. Benarkah dia cantik? Kekekekeke~
‘@flamecharisma : Ya! Kenapa kau tak memberitahuku kalau kau punya yeojachingu baru?’
‘@realjonghyun90 : Kekekekeke~, dia tunanganku sebenarnya.’
MWO?
Apa aku tak salah baca?
Aku baca sekali lagi.
‘@realjonghyun90 : kekekekeke~, dia tunanganku sebenarnya.’
Tidak.
Aku tidak salah baca.
Tunangan?
Kapan?
Lalu aku?
Aku
berusaha membacanya lagi, tapi mataku buram. Ada sesuatu yang hangat
mengalir di kedua pipiku. Aku menangis. Tubuhku lemas. Dadaku sakit. Aku
merosot dari tempat dudukku. Aku duduk di lantai dan mengambil
handphoneku di atas meja. Aku mencari kontak Jinki hyung, lalu
memanggilnya.
Tuuutt…
Tuuutttt…
Haduuh kenapa lama sekali?
Tuuu…cklek… “Key? Key?”
“Hyung……….” Aku masih menangis. Aku tak tau harus ngomong apa pada Jinki hyung.
“Aku tadi baru menelepon Jonghyun. Dan foto di twitter itu benar.”
“Hiks hiks….”
“Key? Kau menangis? Andai rumahku dekat, pasti aku akan lagsung ke rumahmu.”
“Tak apa-apa hyung. Gomawo sudah memberi tahuku. Aku tutup ya hyung.” Tutt.
Aaaaah aku tak bisa menghentikan airmata ini? Apa yang harus aku lakukan? Ah.. aku harus menelpon Jonghyun sekarang.
Tuuuuuuuttttt…..
“Yeoboseyyo?”
“Yeoboseyyo Kim Jonghyun. Apa yang kau lakukan?” aku masih menangis sesenggukan.
“Bummie…ada apa?”
“Ada apa katamu? Benarkah foto di twittermu itu Jjong? Kenapa? Huks huks…Kenapa Jjong?” Aku menangis keras.
“Maafkan aku, Key. Aku dijodohkan. Itu ide eommaku. Dan aku tak bisa menolaknya saat ini.”
“Sedangkal itukah cintamu padaku Jjong? Huks huks….”
Oh
iya aku ingat, dari dulu eomma Jonghun tak pernah menyetujui hubunganku
dengan Jonghyun karena kami sama-sama namja. Tapi bukan itu alasan
utamanya. Alasannya adalah karena keluargaku tidak sederajat dengan
keluarga Jonghyun. Jonghyun yang notabene anak dari seorang konglomerat
yang ikut dalam 5 besar orang terkaya di Korea, mengharuskan Jonghyun
harus mendapat pasangan yang sederajat dengannya. Bukan denganku. Aku
hanya anak pekerja swasta biasa. Appaku sampai harus bekerja jauh untuk
mencukupi kebutuhan keluarga. Tapi saat dulu eomma Jonghyun menentang
hubungan kami, Jonghyun selalu di sisiku, dia berjanji tidak akan
meninggalkanku hanya karena gertakan eommanya.
Tapi sekarang apa? Mana
janjimu Jjong?
“Key..maafkan aku. Maukah kau menungguku? Aku janji
akan kembali padamu. Aku tak mencintainya sama sekali. Aku hanya
mencintaimu Key, Bummieku. Beri aku waktu untuk menyelesaikan masalah
ini.”
“Jjong?”
“Hmm?”
“Apa kau masih mencintaiku?”
“Apa kau tak percaya padaku Key? Aku janji akan kembali padamu. Tunggu aku.”
“Jjong?”
“Hmmmm?”
“Saranghae..”
“Na do saranghae Key..Nae Bummie. Tunggu aku ya.”
“Ne…”
aku menangis lagi. Aku tak bisa melepasnya. Aku juga tak rela dia jadi
milik orang lain. Aku akan menunggunya apapun yang terjadi.
#Flasback off#
Di
sinilah aku. Menunggu Jonghyun. Kalau dia di sini cuma 2 hari, berarti
kalau tidak hari ini, dia akan ke sini besok. Hhmmmmm aku harus
bersiap-siap. Hehehehehe^^
Aku menunggu sampai malam, kenapa dia tak datang juga? Apa aku harus sms dia?
Aaaaaarrrgghh tidak. Dia pasti akan datang. Dia kan sudah berjanji padaku.
Jonghyuuuuun!!!!
Kau membuatku gila!
Kau membuatku gila!
1 menit
5 menit
10 menit
30 menit
60 menit
Ya! Kenapa dia tak datang-datang?
Apa dia akan datang besok?
Hhhmmmm arraseo akan aku tunggu besok.
~~Keesokan harinya~~~~~~
Aku masih menunggunya. Huhh kenapa hobiku jadi ‘menunggu’ ya?
Tapi tak apalah, demi seorang Kim Jonghyun. Cinta pertamaku. Kekasih pertamaku. Ciuman pertamaku. Kkkkkkkkk~.
Bahkan
kadang aku merasa aku mencintainya melebihi cintaku pada diri sendiri.
Entahlah aku tak tau apa yang kusuka darinya. Dia tampan? Hhhhhm memang
sih. Tapi bukan itu. Dia kaya? Jelas! Tapi aku bukan orang matre yang
suka morotin harta kekasihnya. Dia perhatian? Tidak juga. Dia setia? Aku
tak tahu. Tapi aku sering ragu karena banyak sekali yeoja cantik yang
suka padanya. Dia…………..hhhmmmm…….
Dia itu Kim Jonghyun, namja yang
sangat kucintai karena dia mencintaiku dengan caranya sendiri. Tapi
ngomong-ngomong, kenapa dia tak datang datang? Ini sudah jam 2 siang.
Apa aku sms aja ya dia? Baiklah.
Tuk tuk tuk, aku mengetuk ngetuk layar ponselku untuk menuliskan pesan.
‘Ya! Kim Jonghyun. Kau pembohong!’
-Send-
Tak lama kemudian, dia membalas.
‘Maafkan aku Key, aku tak bisa berkunjung ke rumahmu. Aku harus pulang besok.’
APA??????
Semudah itukah Jjong kau melanggar janjimu?
Hahhh aku benci..!
Aku benci kau JJong!
Aku merasa kau menjauh dariku.
Aku merasa kau sudah menemukan kehidupanmu yang lebih nyaman di sana.
Lalu aku balas pesan Jjong tadi.
’Yasudah,hati-hati.’
-send-
Hhhhhhh, tak biasanya aku membalas sesingkat ini.
“Bummie, bagaimana? Apa Jonghyun sudah datang?”
“Ah eomma, dia tidak jadi berkunjung ke sini?”
“Apa? Apa apaan si Jonghyun itu?"
"Dia harus pulang besok eomma."
"Bummie...Kalau dia masih mencintaimu, pastinya dia akan ke sini apapun yang terjadi. Tapi buktinya?"
“Eomma…….”
“Itu
sudah menandakan dia sudah tak mencintaimu n tidak peduli lagi padamu
Bummie. Sudahlah lupakan dia. Carilah orang lain yang bisa lebih
mengerti dirmu. Jangan kau siksa dirimu hanya untuk menunggu Jonghyun
yang tidak jelas masih mencintaimu atau tidak. Arraseo?”
Hhhhhhmmmmm……Aku
rasa semua yang dikatakan eomma benar. Apa aku sebodoh itu selama ini?
Menyia-nyiakan hariku untuk menunggu sesuatu yang tak jelas.
“Ne..gomawo
eomma…..” aku memeluk eomma erat. “Memang eomma yang paling mengerti
diriku dari dulu sampai sekarang.” Aku memeluknya sambil menangis.
Pada akhirnya tak kan ada ucapan selamat tinggal yang indah
Jika kutahu, ku kan menangisi semuanya
Saat itu, aku telah menjadi bagian dari akhirmu
Sebuah cerita yang hanya aku tak mengetahui
‘Jadi itu bukanlah cinta
Hanyalah sejenak waktu yang kau habiskan di sampingku’
Kini samar aku mulai mengerti
Mengapa kau hanya bisa meminta maaf
Pastilah aku terlalu berharap
Saat kau meninggalkanku, aku berharap kau kembali
Betapa bodohnya aku?
Jjong..
Jonghyun..
Kim Jonghyun..
Ijinkan aku membencimu agar aku bisa melupakanmu.
Aku mohon.
Aku pernah berdoa pada Tuhan.
‘Ya Tuhan, jika dia jodohku, maka dekatkanlah ia padaku. Tapi jika dia bukan jodohku, jauhkanlah dia dariku.’
Apa Tuhan sekarang menjawab doaku waktu itu?
Entahlah..
Jika kita memang ditakdirkan bersama, pasti akan ada jalan untuk kita kembali bersatu lagi.
Tapi jika tidak, mungkin ini memang jalan yang tebaik.
Tapi apapun yang akan terjadi nanti, aku akan selalu mencintaimu, Kim Jonghyun.
END~~
0 komentar:
Posting Komentar